<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://draft.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d17524621\x26blogName\x3dBANGUN+LALU+BERLARI\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://zulian.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://zulian.blogspot.com/\x26vt\x3d-1004229181865297918', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Tuesday, April 03, 2007

Percakapan Didin, Ida dan Aku: Tanpa Sebab Kau Diam

(D) Resah yang teramat dalam
tanpa sebab kau diam
ku menapaki jejak luka
yang kusam
sementara wajahmu
masih berdiri di situ
kuperhatikan,
makin lama pintu itu makin tertutup
:rapat tanpa celah...

(I) Diamku adalah luka yang mengatup

(A) Katupku adalah luka yang terdiam

(I) Dalam diamku
kuintip katupmu
dengan mata terpejam
luka itu masih ada

(A) Karena cinta
cuma oleskan rasa
sementara luka
sedikit pada bibir
tak bisa buat mengatup
...
jangan diam!
karena luka ini
takbisa buatku terpejam

*di apotik sebelah, obat bibir tertulis SOLD OUT!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home