Mengasuh Bumi
Dua puluh delapan Oktober,
hitungan bulan basah,
ada lagu yang hilang dari mejameja kerja,
tuan dan nyonya yang terhormat.
Dua puluh delapan Oktober,
hitungan tak lagi sama,
ada napas yang membuntukan rongga,
membuat mati siasia anakanak masa depan.
Dua puluh delapan Oktober,
dalam rancu hitung menghitung,
ada mimpi selapang hati,
pada lubang biopori putraputri zaman ini.
Berjanji,
mengasuh bumi.
Oktober 2015,
(Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati. Air matamu berlinang mas intanmu terkenang. Hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan. Kini ibu sedang lara merintih dan berdoa. Ibu kami tetap cinta putramu yang setia. Menjaga harta pusaka untuk nusa dan bangsa. Lirik lagu Ibu Pertiwi karya Ismail Marzuki mengiringi).
0 Comments:
Post a Comment
<< Home